Tips Mengatasi Anak Yang Sering Mengalami Muntah-Muntah


Anak Anda sering mengalami muntah-muntah? Jangan panik, Anda dapat melakukan sesuatu. Mual dan juga muntah terkadang menjadi salah satu penyakit yang umum terjadi. Terkadang tidak berbahaya, namun ada pula muntah yang perlu diwaspadai. Salah satu penyebab dari muntah ini pada umumnya adalah akibat virus perut dan juga kadang masalah datang dari makanan. Untuk itu, ada beberapa cara mengatasi anak muntah yang perlu Anda ketahui. Salah satu dampak muntah yang perlu diwaspadai adalah dehidrasi. Anak cenderung dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa. Jika anak rewel, mulut kering, kulit dingin, terdapat cekungan pada mata dan intensitas pipis menurun artinya anak mengalami dehidrasi. Mari kita simak beberapa hal berkaitan dengan penyebab muntah pada anak dan penanganannya.


Hypersensitive atau alergi terhadap makanan. Anak yang alergi terhadap sesuatu yang dikonsumsinya, dapat menyebabkannya merasakan mual dan ingin muntah. Biasanya, jika sang buah hati mengalami alergi makanan maupun minuman, hal tersebut akan diiringi oleh ruam dan alergi pada kulit, maupun saluran pencernaan. Hal tersebut bisa diidentifikasi, seperti anak pada usia dibawah 12 bulan akan mengalami muntah atau biasa disebut dengan gumoh ketika anak usia dini tersebut alergi terhadap makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Biasanya, alergi maupun hypersensitive pada anak sangat rentan terhadap terinfeksinya saluran pernafasan yang disertai dengan keluhan demam, sakit kepala maupun nyeri. 


Muntah pada anak juga dapat terjadi karena anak mengkonsumsi makanan atau minuman melebihi dari kemampuan saluran pencernaannya. Dalam banyak kasus, hal ini sering terjadi karena anak pada masa tumbuh kembangnya sangat suka mengkonsumsi makanan apalagi jika makanan atau minuman tersebut memiliki rasa yang amat disukainya, misalnya rasa manis. Dalam usia balita, anak belum betul-betul mengerti berapa banyak makanan yang mampu ia cerna ataupun bagaimana rasanya kenyang yang melebihi batas kemampuan saluran pencernaannya, karena secara psikologis anak memang belum mampu mengontrol dirinya terhadap apa yang menjadi batasan bagi pencernaannya.

Lantas bagaimana penanganannya? Penanganannya adalah dengan melakukan penggantian cairan tubuh. Setelah anak muntah dan berkumur-kumur, berilah minum kepada anak secara perlahan-lahan. Hal ini penting untuk mengembalikan cairan tubuh anak yang keluar melalui muntah. Untuk pertolongan pertama, Anda boleh memberikan air putih, oralit, jus, atau ASI (jika anak masih mendapatkan ASI). Jumlah pemberiannya adalah sekitar 5-10 cc per kilogram berat badan anak. Misalnya, jika anak Anda memiliki berat badan 10 kg, maka berikan cairan pengganti sebanyak 50-100 cc untuk mencegah dehidrasi. Jika ingin lebih detail, Anda bisa mencari referensi penyembuhannya di https://www.goapotik.com/.

Related Posts

Load comments

Comments