Mengenal Gejala dan Ciri-ciri Penyakit Asam Urat yang Kerap Disepelekan



Rasa nyeri yang muncul secara tiba-tiba pada persendian, bisa jadi merupakan tanda awal dari penyakit asam urat. Di Indonesia sendiri prevalensi (jumlah kasus) asam urat tertinggi ada di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara. Dimana penderitanya kebanyakan merupakan kaum pria dengan rentang usia diatas 40 tahun. Penyebabnya, tak lain adalah karena tingginya kadar purin didalam tubuh. Yap, selain daging merah dan seafood ada berbagai sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat seperti bayam, brokoli hingga asparagus. Hal ini karena tingginya kandungan zat purin pada makanan tersebut. Sehingga jika dikonsumsi secara berlebih, penyakit asam urat yang kamu derita bisa saja kambuh/kumat secara tiba-tiba.

 

Gejala asam urat

 

Kadangkala, gejala asam urat hanya terasa seperti pegal-pegal biasa. Dan hal ini pulalah yang membuat banyak orang kerap mengabaikannya. Biasanya seseorang baru akan menganggapnya serius saat ia mulai mengalami rasa nyeri yang tak tertahankan di bagian lutut, pergelangan tangan, siku hingga jempol kaki. Rasa nyeri ini biasanya akan bertambah parah dimalam hari. Dan bisa saja datang atau hilang secara tiba-tiba. Namun setelah rasa nyeri mulai mereda, kamu akan merasa seperti tidak nyaman dibagian sendi, kamu mungkin juga akan kesulitan untuk menggerakkan persendian. Dan hal ini umumnya akan berlangsung cukup lama jika tidak segera diatasi. Ciri ciri asam urat di kaki juga akan terlihat dari munculnya bengkak atau benjolan di sekitar area sendi. Dalam dunia medis, benjolan ini dikenal dengan istilah tophi. Meski begitu, benjolan ini dapat mengecil atau bahkan hilang dengan sendirinya saat kadar asam urat tubuh berada di angka yang normal.

 

Berapa kadar asam urat normal?

 

Pada pria, kadar asam urat dikatakan normal jika angkanya berada di kisaran 2,5 - 7,0 mg/dL. Sementara bagi wanita, kadar asam urat dikatakan normal jika angkanya berada di kisaran 1,5 - 6,0 mg/dL. Namun untuk mengetahui angka ini, kamu mesti terlebih dahulu menjalani prosedur pengecekan atau pemeriksaan darah di laboratorium. Kamu mungkin juga akan diminta untuk berpuasa terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur ambil darah.

 

Dalam beberapa kasus, kadar asam urat juga dapat dideteksi dari urine. Biasanya, kamu akan diminta untuk menampung air urine-mu selama 1 hari penuh, mulai dari bangun pagi hingga tidur malam. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya batu ginjal yang terbentuk karena tingginya kadar asam urat didalam tubuh.

 

Apa bedanya asam urat dan rematik?

 

Meski sama-sama menyebabkan masalah pada sendi, baik asam urat maupun rematik sebetulnya merupakan 2 jenis penyakit yang berbeda. Asam urat terjadi karena tingginya kadar asam urat didalam darah. Sedangkan rematik terjadi karena adanya peradangan di daerah sekitar otot dan sendi.

 

Penyebab asam urat tinggi




Diawal tadi, secara singkat kita sudah mengetahui bahwa penyebab utama penyakit asam urat adalah karena tingginya kadar zat purin didalam tubuh. Namun, apa sebetulnya zat purin itu? Purin sejatinya merupakan zat alami yang berperan penting bagi proses metabolisme tubuh kita. Fungsinya antara lain adalah untuk mengontrol pertumbuhan sel hingga menyuplai energi bagi tubuh. Asalnya adalah dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Disisi lain tubuh secara alami memproduksi senyawa asam urat untuk dapat mengurai zat purin. Masalahnya, tubuh kita kadangkala memproduksi terlalu banyak senyawa asam urat, sementara ginjal hanya mengeluarkannya sedikit melalui urine. Alhasil, asam urat yang menumpuk akhirnya membentuk kristal di daerah persendian yang menyebabkan rasa nyeri hingga munculnya benjolan. Hal inilah yang kemudian kita kenal sebagai penyakit asam urat. Namun, faktor-faktor apa saja sebetulnya yang menyebabkan kadar asam urat menjadi sedemikian tinggi?

 

1. Faktor Genetik

 

Seperti halnya penyakit lain, pada asam urat faktor genetik juga turut menjadi penentu seberapa tingginya risiko asam urat yang mungkin kamu alami. Jika ada anggota keluargamu yang memiliki riwayat penyakit asam urat semasa hidupnya, maka kamupun memiliki risiko yang sama besarnya untuk menderita penyakit ini.

 

2. Obesitas atau Kegemukan

 

Lemak tubuh yang berlebih dapat menghambat proses pembuangan asam urat oleh ginjal. Tak hanya itu, lemak tubuh juga dapat merangsang produksi asam urat yang terlalu banyak. Itu mengapa, mereka yang mengalami Obesitas atau kelebihan berat badan, umumnya juga memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit asam urat.

 

3. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung Zat Purin

 

Sejatinya, daging merah, seafood dan sayur-sayuran merupakan sumber protein dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Namun mengonsumsinya secara berlebih nyatanya justru dapat memicu produksi asam urat didalam tubuh. Hal ini karena tingginya kadar purin dalam daging merah, seafood dan beberapa jenis sayur-sayuran hijau seperti bayam dan asparagus. Tak masalah memang jika kerja ginjalmu masih cukup baik. Namun diusia 40-an fungsi ginjal akan mulai menurun. Begitupun dengan kemampuan ginjal untuk menyaring darah dari limbah dan racun sisa makanan. Selain purin, minuman manis dengan kadar fruktosa yang tinggi juga dapat meningkatkan kadar asam urat. Maka bagi kamu yang hobi mengonsumsi es teh solo atau minuman sejenis yang cukup manis. Risiko untuk terkena asam urat juga menjadi semakin tinggi.

 

Selain ketiga faktor diatas, usia dan jenis kelamin juga turut menjadi penentu apakah seseorang lebih berisiko mengalami asam urat atau tidak. Sebab dari banyak studi didapati bahwa kaum pria lebih rentan mengalami asam urat dibanding kaum wanita. Dan mereka yang sudah menginjak usia senja juga jauh lebih beresiko terkena asam urat karena menurunnya fungsi organ tubuh seperti ginjal.

 

Sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat

 

Bagi kamu yang kerap merasakan pegal linu dan nyeri sendi karena asam urat. Cobalah untuk mulai mengurangi konsumsi beberapa jenis sayur yang tinggi purin, berikut sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat seperti:

 

1. Bayam

 

Siapa yang tidak kenal dengan sayuran hijau yang satu ini? Bayam menjadi salah satu sayuran favorit yang kerap dimasak oleh siapapun. Tak hanya kaya dengan antioksidan, bayam juga mengandung zat besi, vitamin c, dan berbagai kandungan penting lainnya bagi tubuh. Namun dibalik manfaatnya, bayam juga memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Kandungan purinnya bahkan mencapai 57 gram purin dalam 100 gram bayam. Maka jika mungkin, cobalah untuk mulai membatasi konsumsi bayam. Khususnya bagi kamu yang memiliki riwayat asam urat.

 

2. Kembang kol

 

Kembang kol umumnya menjadi campuran untuk membuat sayur capcay. Bahkan bagi yang suka, kembang kol dapat pula digunakan untuk membuat sayur sop. Namun bagi kamu yang memiliki riwayat asam urat, ada baiknya untuk mengurangi konsumsi kembang kol. Sebab kandungan purin dalam kembang kol mencapai 51 gram dalam 100 gram kembang kol.

 

3. Asparagus

 

Meski kandungan purinnya tak setinggi bayam dan kembang kol, yakni hanya sekitar 23 gram di dalam setiap 100 gram asparagus. Namun, mengonsumsi asparagus dalam jumlah yang berlebih tentu saja akan membuat asam uratmu mulai kambuh.

Selain ketiga jenis sayuran diatas, brokoli dan jamur juga menjadi sayuran lain yang mesti kamu pantang karena kadar purinnya yang cukup tinggi.

 

Mengatasi asam urat




Kata orang, mencegah lebih baik daripada mengobati. Namun jika sudah terlanjur, kamu bisa mengonsumsi suplemen herbal pereda nyeri sendi dan pegal linu dari Sido Muncul. Yap, sebagai produsen jamu dan obat herbal modern terkemuka di Indonesia, Sido Muncul tak pernah berhenti berinovasi. Salah satunya dengan menghadirkan Ricasid, suplemen herbal yang mampu menurunkan kadar asam urat dan meredakan nyeri sendi. Ricasid Herbal juga telah mengantongi izin edar dari BPOM dan mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI sehingga aman untuk dikonsumsi. Tak hanya mampu mengurangi gejala asam urat, Ricasid Herbal juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

 

Mencegah asam urat

 

Dan bagi kamu yang belum terlanjur mengidap penyakit asam urat, kamu bisa mulai mencegahnya dengan cara berolahraga dan banyak minum air putih. Hal ini bertujuan agar sendi tetap terlatih dan ginjal dapat berfungsi dengan baik untuk membuang limbah dan racun dalam darah. Hindari juga makanan yang tinggi purin. Intinya, ubah gaya hidupmu kearah yang lebih sehat. Dan meski belum ada gejala penyakit apapun yang kamu rasakan, usahakan untuk selalu melakukan medical check up setiap beberapa waktu sekali. Untuk mengetahui apakah kadar asam uratmu berada di batas normal atau tidak.

 

Related Posts

Load comments

Comments