Tahukah kamu, bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan angka Insomnia tertinggi di Asia? Jumlahnya bahkan mencapai hampir 10% dari total populasi kita. Yakni sebanyak 28 jt orang yang mengaku mengalami gangguan susah tidur. Yang mengejutkan adalah kebanyakan dari mereka yang mengaku mengalami kondisi ini, ternyata masih berada di usia-usia yang cukup produktif. Tentu masalah ini, tak hanya terjadi di Indonesia. Namun juga dibanyak negara lain di dunia. Namun apa sebetulnya penyebab utama dari Insomnia atau gangguan susah tidur dimalam hari ini?
Berbagai Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Insomnia
Seiring bertambahnya usia, ritme sirkadian yang bertugas untuk mengatur jam biologis tubuh kita memang akan semakin melemah. Akibatnya, banyak lansia yang mengalami penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Misalnya sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari. Dan jika sudah terbangun, sulit untuk kembali tidur. Namun, bagaimana dengan mereka yang masih berada di usia produktif? Hal-hal apa saja yang membuat mereka sulit untuk tidur dengan nyenyak dimalam hari?
1. Jarang olahraga
Tahukah kamu, rutin berolahraga ternyata dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang? Olahraga bahkan telah sejak lama digunakan sebagai salah satu bentuk terapi untuk menyembuhkan gangguan tidur. Hal ini karena aktivitas fisik seperti berolahraga dapat meningkatkan produksi hormon melatonin dalam tubuh. Yakni hormon yang dapat membuat seseorang lebih rileks hingga akhirnya mengantuk. Saat berolahraga tubuh juga akan melepaskan hormon endorfin. Meningkatnya hormon endorfin didalam tubuh diketahui dapat meningkatkan suasana hati hingga menurunkan tingkat stres pada diri seseorang. Berbagai studi lain bahkan menyebut, bahwa orang-orang yang secara rutin berolahraga selama 30 menit setiap harinya, akan mengalami peningkatan waktu tidur hingga 15 menit dimalam hari. Masalahnya, berbagai tuntutan aktivitas & pekerjaan kerapkali membuat kita sulit meluangkan waktu untuk berolahraga.
2. Suka begadang
Sebuah hasil survey dari American Academy of Sleep Medicine menyebutkan bahwa sebanyak 93% Gen Z ternyata lebih suka begadang dan menghabiskan waktu mereka untuk bermain gadget di malam hari. Sebuah kebiasaan yang tentu saja cukup mengkhawatirkan jika terus berlanjut. Sebab merekalah yang sebetulnya berada di usia paling produktif.
3. Sibuk bermain gadget dimalam hari
Tahukah kamu, bahwa penggunaan gadget berlebih dimalam hari ternyata dapat menurunkan kualitas tidur seseorang? Itu mengapa, banyak ahli menganjurkan supaya kita tidak bermain gadget menjelang waktu tidur. Hal ini karena cahaya dari gadget diketahui dapat menekan hormon melatonin yang dikeluarkan tubuh. Sehingga alih-alih mengantuk, mata justru akan menjadi semakin terang. Karena otak menganggap, cahaya yang dilihat mata menandakan bahwa hari masih siang. Bermain gadget juga membuat otak jauh lebih aktif, sehingga mata lebih sulit untuk terpejam. Tak hanya itu, konten yang kita lihat di media sosial bisa jadi juga akan membuat kita merasa kepo (penasaran), kesal, cemas, sedih hingga berbagai perasaan lain yang membuat kita semakin sulit untuk tertidur.
4. Kerap mengubah waktu tidur
Dihari kerja, kamu mungkin terbiasa tidur di jam 9-10 malam. Namun bagaimana dengan jam tidurmu diakhir pekan? Kebanyakan dari kita akan tidur sampai larut malam di akhir pekan karena tahu bahwa besok adalah hari libur. Akibatnya tubuh justru mengalami social jet lag, yakni ketidakselarasan ritme sirkadian karena perbedaan jam tidur di hari kerja dan hari libur. Sehingga mata justru menjadi sulit terpejam saat kembali memasuki hari kerja. Kondisi ini juga dapat terjadi pada mereka yang sering mengambil jam lembur, kerap berpindah tempat ke zona waktu yang berbeda, hingga mereka yang bekerja dengan sistem shifting atau jadwal kerja yang tidak menentu.
5. Terlalu lama tidur siang
Tidur siang sebetulnya baik bagi tubuh. Namun, terlalu lama tidur siang justru akan membuat mata sulit terpejam dimalam hari. Dikutip dari laman website pafimukomuko.org, lamanya waktu tidur siang yang disarankan adalah kurang dari 30 menit. Dan dilakukan sebelum jam 3 sore. Dengan kata lain, waktu tidur siang yang ideal adalah saat break makan siang. Karena mau tidak mau, kamu harus kembali bangun untuk melanjutkan pekerjaanmu saat jam istirahat telah usai.
6. Mengkonsumsi terlalu banyak kafein dimalam hari
Mengkonsumsi kopi atau minuman berkafein tinggi lain dimalam hari, juga akan membuatmu sulit untuk tidur. Hal ini karena efek stimulan pada minuman berkafein biasanya baru akan muncul 15 menit setelah selesai dikonsumsi dan dapat bertahan selama 4 hingga 6 jam kedepan. Itu mengapa, jika ingin mengkonsumsi kopi, kamu amat dianjurkan untuk mengkonsumsinya dipagi atau siang hari. Dengan jumlah yang tidak lebih dari 3 cangkir.
7. Terlalu banyak makan dimalam hari
Akan sangat sulit untuk tidur saat perut mulai keroncongan. Namun bukan berarti kamu harus makan sekenyang-kenyangnya sebelum tidur. Karena terlalu banyak makan dimalam hari juga akan membutmu susah untuk tidur. Yap, kamu dianjurkan untuk menyantap makan malam selambat-lambatnya 2-3 jam sebelum waktu tidur.
8. Overthinking
Berapa banyak dari kita yang terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan saat sudah berada ditempat tidur? Alhasil, bukannya mengantuk, kita malah hanya membolak-balikan badan. Tentu, setiap kita punya beban pikiran yang berbeda-beda. Namun jangan sampai hal ini justru mengganggu waktu tidurmu yang berharga.
Nah, itulah 8 kebiasaan yang dapat menyebabkan Insomnia. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) yang berada di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, sejatinya telah sering turun kemasyarakat untuk memberikan edukasi tentang risiko terlalu sering begadang dimalam hari dan efeknya bagi tubuh. Harapannya, masyarakat Mukomuko pada khususnya, dan masyarakat Bengkulu pada umumnya dapat terbebas dari gangguan susah tidur, dan dapat menjalani rutinitas sehari-hari dengan lebih produktif. Melalui laman website resmi mereka di pafimukomuko.org, PAFI Mukomuko Bengkulu juga kerap membagikan tips untuk mencegah insomnia dan berbagai informasi kesehatan lainnya.
Comments