Ingin Pasang Veneer Gigi? Ini Sederet Prosedur yang Harus Kamu Ketahui!


Pemasangan veneer gigi biasanya dilakukan untuk memperbaiki penampilan gigi. Yakni dengan melapisi permukaan depan gigi dengan cangkang tipis yang dibuat menyerupai bentuk dan warna dari gigi asli. Namun berbeda dengan prosedur implan gigi, pemasangan veneer tidak dimaksudkan untuk menggantikan gigi asli sampai ke bagian akarnya. Itu mengapa, sebelum proses pemasangan veneer gigi dilakukan, dokter gigi biasanya akan terlebih dahulu melakukan pengecekan dibagian gigi dan mulut pasien. Untuk memastikan tidak adanya gigi berlubang atau penyakit gigi dan gusi lainnya. Bahkan jika gigi pasien didapati kurang rapih, dokter gigi biasanya juga akan melakukan pemasangan kawat gigi sementara sebelum prosedur pemasangan veneer gigi dilakukan. Itu mengapa, pemasangan veneer gigi identik dengan prosedur medis yang irreversible. Artinya, dikemudian hari kamu tidak dapat meminta dokter gigi untuk mengembalikan bentuk gigimu ke kondisi semula. Maka sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur veneer gigi kamu perlu memikirkannya masak-masak.


Apakah veneer gigi dapat mengalami kerusakan?


Bagi kamu yang mungkin bertanya-tanya, dapatkah veneer gigi mengalami kerusakan? Jawabannya adalah ya, veneer gigi dapat mengalami kerusakan seperti retak atau patah. Dan kabar buruknya adalah, veneer gigi yang rusak tidak dapat diperbaiki kembali. Maka jika hal ini sampai terjadi, kamu perlu melakukan prosedur pemasangan veneer gigi kembali. Namun jangan dulu cemas, karena kasus semacam ini sejatinya amat jarang terjadi. Terlebih jika proses pemasangan veneer gigi dilakukan di klinik gigi yang memang sudah terkenal memiliki reputasi yang baik seperti halnya Arirang Dental Clinic. Selain itu, umur dari veneer gigi juga amat bergantung pada jenis veneer yang kamu pilih.


Jenis-jenis veneer gigi




Setidaknya ada 2 jenis veneer gigi yang paling populer dan sering digunakan, yakni:


1. Veneer Komposit


Veneer komposit umumnya dipilih karena harganya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan veneer jenis lain. Selain itu, beratnya juga jauh lebih ringan. Dan tak seperti veneer gigi jenis lain, veneer komposit dapat langsung dipasang detik itu juga. Artinya, setelah proses pengecekan atau pemeriksaan, jika pasien setuju untuk langsung dilakukan tindakan medis maka dokter gigi bisa langsung mengikis atau mengurangi bagian depan gigi asli untuk diberikan lapisan veneer dengan warna yang hampir menyerupai gigi asli. Itu mengapa, jika selain memasang veneer kamu terpikir juga untuk memutihkan gigi. Ada baiknya prosedur pemutihan gigi lah yang kamu lakukan lebih dulu. Veneer jenis ini umumnya dapat bertahan selama 5 hingga 7 tahun. Tergantung bagaimana kamu merawatnya. Kekurangan veneer jenis ini adalah warnanya yang cenderung mudah berubah layaknya gigi asli. Utamanya bagi kamu yang memiiki kebiasaan merokok atau minum kopi.


2. Veneer Porselen


Secara estetis, veneer porselen biasanya terlihat jauh lebih wah. Veneer jenis ini bahkan diyakini dapat bertahan hingga 10 tahun. Hal lain yang membuat veneer porselen lebih digemari adalah warnanya yang cenderung tetap alias tidak berubah terhadap makanan atau minuman. Namun, tak seperti veneer komposit. Veneer porselen tidak dapat langsung dipasang detik itu juga. Sebab setelah proses pemeriksaan berlangsung, dokter gigi mesti membuat cetakan dari permukaan gigi bagian depan yang dikikis. Cetakan inilah yang nantinya akan di kirim ke laboratorium gigi untuk dibuatkan veneer yang sesuai dengan menggunakan bahan porselen. Proses pembuatannya umumnya memakan waktu 2 hingga 4 minggu.


Selain veneer komposit dan porselen, sebetulnya masih ada jenis veneer lain seperti luminer, palatal, hingga temporary veneers yang dapat dengan mudah di copot pasang. Namun dari semua jenis veneer yang ada, kedua jenis veneer itulah yang paling sering dipilih oleh pasien.


Lantas, adakah efek samping setelah prosedur pemasangan veneer gigi dilakukan?


Salah satu efek samping yang paling sering dialami oleh pasien adalah gigi menjadi lebih sensitif. Hal ini karena proses pengikisan enamel gigi yang dilakukan untuk memasang veneer. Namun kondisi ini umumnya hanya terjadi selama beberapa minggu saja. Selain gigi yang lebih sensitif, kamu mungkin juga akan merasa sedikit tidak nyaman atau ada yang aneh saat mengunyah makanan. Dan lagi-lagi sifatnya hanya sementara. Dalam beberapa kasus, pemasangan veneer gigi juga dapat memicu perubahan warna pada gigi asli. Dan sayangnya, jika sampai terjadi hal ini tidak dapat lagi diperbaiki. Hal lain yang juga dapat terjadi adalah iritasi atau peradangan pada gusi jika proses pemasangannya kurang pas. Maka sebisa mungkin, pilihlah klinik gigi terpercaya yang sudah memiliki reputasi yang baik seperti Arirang Dental Clinic.




Terakhir, hal-hal apa saja yang mesti kamu lakukan setelah prosedur pemasangan veneer selesai dilakukan?


Untuk menjaga umur veneer, usahakan untuk:


  1. Sikat gigi minimal 2 kali sehari dengan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride.
  2. Jangan dulu mengunyah makanan dengan menggunakan gigi depan.
  3. Hindari jenis makanan bertekstur lengket seperti halnya dodol.
  4. Hindari juga mengunyah yang keras-keras seperti es batu.
  5. Hindari membuka bungkus makanan dengan menggunakan gigi.
  6. Hindari kebiasaan menggigit kuku.
  7. Setelah makan, bersihkan sisa makanan di sela-sela gigi.
  8. Periksa gigi secara rutin ke dokter gigi.


Nah, dengan menjalani prosedur veneer gigi kamu dapat memperbaiki kondisi-kondisi tertentu pada gigi seperti gigi yang patah atau rusak, gigi yang terlalu runcing, rongga dan ukuran gigi yang tidak seragam, hingga menyembunyikan perubahan warna pada gigi. Tak hanya membuatmu tampil lebih percaya diri, pemasangan veneer gigi juga akan membuat senyummu terlihat jauh lebih simetris dan cerah.


Related Posts

Load comments

Comments