7 Manfaat Cilantro Atau Daun Ketumbar Bagi Kesehatan



Meski berasal dari tanaman yang sama, baik cilantro maupun coriander sebetulnya merupakan 2 jenis bahan masakan yang berbeda. Dikutip dari cilantrothaitogo.com, istilah cilantro merujuk pada bagian daun dan batang dari tanaman ketumbar. Sementara coriander merujuk pada bagian bijinya. Dengan kata lain, cilantro merupakan daun ketumbar. Sedangkan coriander merupakan biji ketumbar yang biasa kita gunakan sebagai bumbu/rempah saat memasak. Namun mengapa banyak orang kemudian keliru dan menganggap kedua istilah ini merujuk pada 1 bumbu masakan yang sama? Hal ini terjadi saat restoran khas Meksiko mulai masuk ke Amerika. Saat itu, orang-orang Meksiko biasa menyebut daun ketumbar (cilantro) dengan istilah coriander. Sejak saat itulah, pengertian cilantro dan coriander mulai kabur dan banyak orang mulai sulit membedakan keduanya. Bahkan Wikipedia-pun menyebut "Coriander also known as cilantro".


Manfaat Cilantro Atau Daun Ketumbar




Para pegiat makanan sehat tentu sudah tak asing lagi dengan kehadiran cilantro atau daun ketumbar diberbagai sajian masakan yang mereka konsumsi. Sebab cilantro memang cukup sering digunakan sebagai salad dressing. Tak hanya sebagai salad dressing, Cilantro juga kerap digunakan untuk berbagai jenis masakan lain seperti sup atau tom yum. Hal ini karena selain dapat mengurangi bau amis pada daging atau seafood, cilantro juga diyakini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti:


1. Mencegah keracunan makanan


Tahukah kamu, bahwa cilantro ternyata mampu mencegah keracunan makanan? Yap, kandungan dodecenal dan silver nanoparticle (partikel perak) yang ada didalam daun ketumbar telah lama dikenal sebagai senyawa antibakteri. Senyawa ini mampu mengatasi rasa tidak nyaman di perut akibat kembung serta membunuh bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti halnya bakteri Salmonella.


2. Menurunkan kadar gula darah


Indeks glikemik yang rendah pada cilantro membuatnya cukup aman untuk dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Berbagai zat aktif yang terkandung didalamnya, bahkan dipercaya cukup ampuh untuk meningkatkan aktivitas enzim-enzim glukoneogenik seperti enzim glikogen sintase dan glikogen fosforilase yang berfungsi merangsang pengeluaran gula berlebih dari aliran darah. Sebuah studi bahkan menyebut, bahwa ekstrak cilantro yang disuntikkan ke hewan percobaan mampu menurunkan kadar gula darah hingga 4 mmol/liter dalam waktu 6 jam.


3. Meredakan nyeri


Dalam pengobatan herbal, cilantro kerap digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri hingga sakit kepala. Hal ini karena sifat anti inflamasi yang dimillikinya. Sejak lama, ekstrak ketumbar bahkan diyakini mampu meredakan sakit kepala akut seperti halnya Migrain. Cukup keringkan cilantro atau daun ketumbar, kemudian seduh layaknya ketika kamu menyeduh daun teh. Lalu minum air seduhannya.


4. Menurunkan hipertensi


Seperti halnya daun seledri, daun ketumbar atau cilantro juga dikenal mampu menurunkan dan mengontrol tekanan darah agar tetap stabil. Banyak ahli menduga, hal ini karena adanya kandungan senyawa flavonoid yang ada didalam daun ketumbar. Sebab senyawa ini memang memiliki efek yang cukup mirip dengan efek obat antihipertensi.


5. Menurunkan risiko penyakit jantung


Sejak lama, ekstrak ketumbar memang dikenal sebagai diuretik alami yang mampu membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urine. Sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menjadi lebih stabil. Namun selain ekstrak coriander, ekstrak cilantro atau daun ketumbar pun ternyata mampu menghambat pembentukan gumpalan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Sebagaimana dimuat dalam jurnal Current Cardiology Reviews.


6. Mengatasi masalah kulit


Cilantro juga berkhasiat mengatasi ruam ringan akibat peradangan atau reaksi alergi. Bahkan bagi kamu yang memiliki beragam masalah kulit seperti jerawat, kulit kering, kulit berminyak, hingga kerusakan sel kulit akibat paparan radiasi sinar UV-B. Mengonsumsi ekstrak daun ketumbar dapat menjadi alternatif pengobatan alami yang bisa kamu coba. Hal ini karena adanya sifat desinfektan, antiseptik, antiinflamasi dan antimikroba didalam daun ketumbar atau cilantro. Dalam pengobatan tradisional, ekstrak cilantro bahkan kerap digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi masalah luka bakar.


7. Menjaga fungsi otak


Tingginya kandungan antioksidan yang ada didalam daun ketumbar dinilai mampu meningkatkan fungsi kognitif yang berkaitan dengan daya ingat. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki cilantro bahkan disebut mampu menurunkan risiko penyakit otak seperti Parkinson atau Alzheimer yang disebabkan oleh peradangan.


Selain berbagai manfaat diatas, cilantro atau daun ketumbar juga dikenal memiliki efek yang mampu menenangkan, efek ini bahkan disebut-sebut hampir menyerupai efek yang yang diberikan oleh Diazepam. Kandungan berbagai antioksidan, seperti terpinen, quercetin, dan tokoferol juga membuatnya cukup ampuh melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.


Related Posts

Load comments

Comments