3 Alasan Utama Memilih Jurusan Farmasi


Meski identik dengan obat-obatan, jurusan farmasi sejatinya juga menjanjikan berbagai profesi lain yang bisa kamu tekuni selain menjadi seorang Apoteker. Yap, kamu dapat berkarir di industri kecantikan hingga makanan dan minuman sebagai seorang product development specialist. Bahkan jika punya ketertarikan lebih dalam bidang pendidikan, kamu dapat saja mempergunakan ilmumu untuk menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi.


Berapa lama kuliah Farmasi?


Layaknya jurusan kuliah lain, kamu membutuhkan setidaknya 8 semester atau 4 tahun untuk menyelesaikan studimu di bidang farmasi dan mendapatkan gelar S.Farm atau S.Si di beberapa kampus tertentu. Namun gelar ini tidak serta merta membuatmu dapat langsung menjadi seorang apoteker. Karena untuk menjadi seorang apoteker, kamu mesti melanjutkan studimu ke jenjang selanjutnya. Yakni, pendidikan profesi apoteker. Kamu dapat menyelesaikan jenjang ini dalam kurun waktu 1 tahun untuk mendapatkan gelar Apt. (Apoteker). Nah, baru setelah kamu mendapatkan gelar ini kamu bisa mulai berkarir menjadi seorang apoteker. Entah di fasilitas kesehatan milik swasta atau BUMN seperti klinik atau rumah sakit. Hingga membuka apotek/toko obat sendiri.


Lantas, Mata Kuliah apa saja yang Dipelajari pada Jurusan Farmasi?


Di jurusan ini kamu akan lebih banyak mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan biologi, fisika dan kimia lanjutan. Seperti Biokimia, kimia organik, farmasi fisika, mikrobiologi farmasi, dan lain sebagainya. Yang pasti, kamu akan lebih banyak menjumpai praktikum ketimbang matkul-matkul (mata kuliah) yang hanya mengedepankan teori. Karena setelah lulus dari jurusan ini kamu memang dituntut untuk dapat berkontribusi langsung di sektor kesehatan masyarakat.


Bolehkah laki-laki mengambil jurusan farmasi?


Meski jurusan farmasi umumnya didominasi oleh mahasiswa perempuan. Hal ini tidak berarti laki-laki dilarang untuk mengambil jurusan ini. Karena baik laki-laki maupun perempuan sebetulnya boleh mengambil jurusan kuliah yang satu ini. Hanya saja, tak bisa dipungkiri bahwa ada stereotip dimasyarakat yang sejak dulu menghubungkan antara tingkat ketelitian yang tinggi dengan jenis kelamin perempuan. Dan hal inipula yang mungkin menjadi penyebab lebih banyaknya mahasiswa perempuan ketimbang mahasiswa laki-laki di jurusan farmasi. Meski faktanya, didunia kerja dan profesi perbedaan gender sama sekali tidak akan menghalangimu untuk sukses berkarir dibidang ini.


Alasan Memilih Jurusan Farmasi


Tahukah kamu, bahwa selain jurusan kedokteran jurusan farmasi menjadi jurusan kuliah lain yang banyak diminati oleh masyarakat? Hal ini karena prospek kerja yang cerah bagi para lulusannya. Sebagaimana dilansir dari laman website pafikotakabanjahe.org, setidaknya ada 3 alasan utama mengapa jurusan farmasi begitu diminati.


1. Akan selalu dibutuhkan


Sebugar atau sefit apapun kondisi tubuhmu. Ada saat-saat tertentu dimana kamu juga akan mengalami sakit atau kurang enak badan. Dan sadar atau tidak, selain pergi ke dokter hal lain yang biasanya akan kita lakukan saat sakit adalah pergi ke apotek atau toko obat terdekat untuk menebus resep atau membeli obat-obatan yang biasa kita konsumsi saat sakit. Itu artinya, keahlianmu dibidang ini akan selalu dibutuhkan.


2. Karir yang lebih stabil


Dibanding bidang pekerjaan lain, mereka yang ada dibidang kesehatan umumnya memiliki karir yang lebih stabil. karena jujur saja, saya sendiri belum pernah mendengar ada dokter atau apoteker yang terkena PHK. Bahkan saat pandemi beberapa tahun silam, kita justru masih kekurangan tenaga ahli dibidang ini.


3. Opsi pekerjaan yang beragam


Seperti yang telah kita ulas diawal tadi, selain menjadi seorang apoteker ada banyak profesi lain yang bisa kamu tekuni setelah lulus kuliah nanti. Misalnya: staff quality control untuk produk suplemen, kecantikan, makanan & minuman, petugas di pusat rehabilitasi BNN, Berkarir di BPOM, dan masih banyak lagi.


Selain ketiga alasan diatas, umumnya para orang tua memilihkan jurusan ini untuk anak-anak mereka karena biaya kuliahnya yang juga jauh lebih terjangkau dibanding jurusan kedokteran. Tak hanya itu, virus yang terus bermutasi dan menimbulkan penyakit baru dimasyarakat juga menuntut para ahli dibidang farmasi untuk terus melakukan penelitian demi menemukan obat-obatan baru yang dapat digunakan untuk mencegah hingga mengatasi berbagai masalah kesehatan tersebut. Bahkan bagi kamu yang enggan untuk bekerja di sektor swasta atau BUMN, kamu dapat menjadi Entrepeneur obat-obatan dengan membuka apotek atau toko obat sendiri.


Related Posts

Load comments

Comments