Siklus Haid: Pengertian, Fase, Hingga Cara Menghitungnya


Tahukah kamu bahwa menghitung siklus haid ternyata dapat memberikan beragam manfaat. Khususnya bagi kamu yang tengah merencakan program kehamilan bersama pasangan. Sebab dari siklus haid inilah kamu bisa meghitung kapan kira-kira waktu suburmu akan tiba. Sebab diwaktu subur inilah peluang untuk hamil dan memiliki anak memiliki presentase yang jauh lebih tinggi dari waktu-waktu biasanya. Begitupula sebaliknya, jika ingin menunda untuk memiliki momongan salah satu hal yang bisa kamu lakukan ialah berhubungan intim diluar masa subur. Meski inipun tidak sepenuhnya menjamin bahwa kamu tidak akan hamil. 


Lantas apa itu siklus haid?


Siklus haid sendiri merupakan perubahan alami yang terjadi pada organ reproduksi wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Dimana siklus ini akan terjadi setiap bulannya pada wanita yang telah melalui masa pubertas.


Hormon yang mempengaruhi siklus haid


Ada beberapa hormon alami tubuh yang cukup berperan mempengaruhi setiap fase dalam siklus haid, yakni:


1. Hormon Esterogen


Hormon esterogen memiliki andil penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita termasuk organ reproduksinya. Pada siklus haid, hormon ini berperan dalam proses ovulasi. Hormon inipulalah yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh pada remaja wanita yang telah memasuki masa pubertas. 


2. Hormon progesteron


Jika hormon esterogen berperan untuk membentuk kembali lapisan dinding rahim setelah haid. Maka hormon progesteron berperan untuk menebalkan dinding rahim. Kedua hormon inilah yang bertugas untuk menjaga siklus reproduksi dan kehamilanmu. 


3. Hormon GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormone)


Hormon ini bertugas memberikan rangsangan pada tubuh untuk memproduksi hormon FSH (perangsang folikel) dan LH (pelutein). Dimana kedua hormon inilah yang nantinya akan sangat berperan di fase ovulasi.


4. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)


Dalam siklus haid, hormon perangsang folikel atau FSH berperan untuk mematangkan sel telur dalam ovarium sementara saudara kembarnya yakni hormon pelutein atau LH bertugas merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur.


Fase dalam siklus haid


Ada beberapa fase dalam siklus haid, yakni:


1. Fase menstruasi


Di fase ini, sel telur dan lapisan yang ada didinding rahim akan mulai meluruh menjadi darah menstruasi. Fase ini umumnya berlangsung selama 3 sampai 7 hari. Dimana pada 3 hari pertama, darah menstruasi akan keluar cukup banyak dan biasanya akan disertai nyeri atau kram diarea sekitar perut, pinggul hingga punggung. 


2. Fase praovulasi dan ovulasi


Nah, di fase praovulasi lapisan dinding rahim yang telah luruh dan menjadi darah menstruasi akan kembali menebal. Hal ini secara alamiah dilakukan tubuh untuk mempersiapkan rahim agar dapat ditempati sel telur saat terjadi pembuahan. Sementara di fase ovulasi, sel telur akan mulai bergerak menuju ke rahim melalui tuba falopi. Di fase atau waktu-waktu inilah presentase atau tingkat keberhasilanmu untuk hamil dan memiliki anak menjadi jauh lebih besar ketimbang di waktu-waktu yang lain. Fase ini juga dikenal sebagai masa subur wanita. 


3. Fase pramenstruasi


Kamu tentu sering mendengar istilah PMS bukan? Yap, PMS atau pramenstruasi merupakan salah satu fase dalam siklus haid dimana hormon progesteron akan membuat dinding rahim semakin menebal. Nah, jika tidak terjadi pembuahan sama sekali didalam rahim, maka tubuh akan meresponnya dengan berbagai gejala PMS, seperti mood yang tiba-tiba berubah, pusing, nyeri pada bagian payudara, dan lain sebagainya. 


Lalu bagaimana cara menghitung siklus haid yang benar?




Normalnya, siklus haid yang normal berlangsung selama 21 hingga 35 hari. Atau sekitar 28 hari jika dirata-ratakan dalam rentang 3 bulan terakhir. Cara menghitungnya cukup mudah. Yang perlu kamu catat atau lingkari dikalender adalah hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya. Dan satu hari sebelum menstruasi dibulan ini. Misal, jika dibulan November kemarin hari pertama menstruasimu jatuh pada pada tanggal 7 November. Dan dibulan Desember ini, hari pertama menstruasi jatuh di tanggal 5 Desember. Maka yang perlu kamu hitung adalah jarak atau rentang waktu dari 7 November hingga satu hari sebelum menstruasi dibulan ini, yakni 4 Desember. Nah, dari 7 November hingga 4 Desember sendiri, rentang waktunya ialah 28 hari. Nah, 28 hari inilah yang merupakan siklus haidmu. Maka jika siklus haidmu teratur hari pertama menstruasimu dibulan berikutnya akan jatuh pada tanggal 2 Januari. Yakni 28 hari setelah menstruasi pertama dibulan ini  (dalam contoh ini tanggal 5 Desember).


Ciri siklus haid yang tidak normal


Siklus haid baru dapat dikatakan tidak normal jika:


  1. Terjadi kurang dari 21 hari atau lebih lama dari 35 hari.
  2. Tidak menstruasi selama 3 bulan berturut-turut.
  3. Fase menstruasi yang mestinya berlangsung selama 3-7 hari, berlangsung lebih lama dari 7 hari.
  4. Aliran menstruasi jauh lebih deras dari pada biasanya, atau sebaliknya.
  5. Terjadi pendarahan diluar siklus haid
  6. Disertai keluhan rasa mual, muntah, nyeri hingga kram saat menstruasi.


Kamu amat dianjurkan untuk segera memeriksakannya ke dokter jika keenam hal diatas sedang kamu alami. Karena bisa jadi hal ini justru menandakan adanya gangguan kesehatan seperti: Amenore, Dismenore, atau Oligomenore. 


Manfaat mengetahui siklus haid


Nah, dari berbagai penjelasan diatas kita bisa menarik kesimpulan, bahwa setidaknya ada beberapa manfaat yang akan kita dapat dengan mengetahui siklus haid. Antara lain: untuk mendeteksi penyakit lebih dini jika siklus haid tergolong tidak normal, untuk merencanakan program kehamilan, menghitung usia kandungan, mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan KB alami, yakni berhubungan intim diluar masa subur, hingga mempersiapkan diri dengan pembalut terbaik. Pantyliner Charm dapat menjadi pembalut terbaik yang bisa kamu andalkan. Lembarannya yang sangat tipis namun mampu menyerap cairan dengan sangat sempurna. Dapat menjadi teman terbaikmu saat menjalani aktivitas sehari-hari saat tengah datang bulan. 


Related Posts

Load comments

Comments