Tips Mengurangi Risiko Bisnis dengan Kepemilikan Asuransi



Menjalankan bisnis tidaklah selalu mulus, risiko bisnis pastilah selalu muncul dan bisa sewaktu-waktu mengancam keadaan perusahaan. 

Perlu diketahui bahwa setiap bisnis pasti memiliki risiko bisnis yang berbeda-beda, itulah mengapa dibutuhkan strategi manajemen risiko yang baik dan tepat untuk setiap bisnis. Alasannya jelas, yakni agar nantinya jika terjadi kejadian tak terduga, dampak risiko tersebut mampu dihindari atau setidak-tidaknya mampu diminimalisir. 

Selain itu, fungsi dari manajemen risiko juga akan sangat membantu para pelaku usaha dalam memastikan bahwa kegiatan usaha yang mereka lakukan berjalan dengan baik. Salah satu tips atau cara mengurangi risiko bisnis yakni dengan memiliki asuransi bisnis. Bagi sebagian besar pengusaha, kepemilikan asuransi bisnis bukanlah sesuatu hal yang baru. Atau bisa dibilang, sebagian besar dari mereka pastilah memilikinya. 

Melalui kepemilikan asuransi bisnis, risiko kerugian finansial yang mungkin timbul dari risiko bisnis bisa diminimalkan. Jika tidak memiliki asuransi bisnis, kerugian yang ditanggung oleh perusahaan (atau dalam hal ini pemilik bisnis) akan menjadi lebih berat karena semua risiko kerugian harus ditanggung sendiri. 

Dalam asuransi sendiri ada istilah yang dikenal dengan manajemen risiko seperti yang sudah disebutkan diatas. Pengelolaan risiko bisnis melalui manajemen risiko sendiri dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempersiapkan cara serta solusi untuk mengurangi risiko bisnis dimana salah satunya adalah dengan kepemilikan asuransi bisnis sebagai salah satu cara untuk meminimalisir kerugian secara finansial.

Manajemen risiko bisnis dalam asuransi sendiri memiliki beberapa tahap yang harus dilalui agar nantinya hasil dari analisis risiko yang dihasilkan tersebut dapat benar-benar akurat, berikut ini adalah tahapannya.

Tahapan Manajemen risiko


Risk Identification 


Dalam tahapan ini nantinya akan dilakukan identifkasi kemungkinan risiko yang mungkin bisa menerpa perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan. Selain itu, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan real bisnis mulai dari sektor kondisi pasar, ekonomi, hukum, teknologi hingga finansial. 

Risk Assessment


Setelah risiko diidentifikasi, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah penilaian terhadap potensi kerugian dan kemungkinan risiko yang akan terjadi. Penilaian dilakukan oleh tiap individu di bidang dan keahliannya masing-masing. Seperti contohnya, hal yang berkaitan dengan dapur dapat meminta penilaian dari chef, risiko terkait keamanan dapat meminta penilaian dari building management, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar setiap risiko dapat benar-benar diidentifikasi dengan baik dan dalam prioritas yang benar.

Risk Response


Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah manajemen risiko sesuai prioritas perusahaan agar tidak meleset dan sesuai dengan kebutuhan. 

Nah itulah beberapa tips mengurangi risiko bisnis dengan kepemilikan asuransi bisnis dan beberapa penjabaran tentang instrument analisis risiko yang digunakan. Untuk dapat melakukan manajemen risiko dan memiliki asuransi bisnis yang tepat sesuai dengan risiko bisnis dan kebutuhan perusahaan, disarankan menggunakan layanan broker asuransi dan konsultan manajemen risiko yang berpengalaman seperti Marsh Indonesia

Related Posts

Load comments

Comments