7 Hal Positif yang Masih dapat Kita Syukuri di Tengah Pandemi Virus Corona


Pernah nggak sih kalian kepikiran kalau efek dari pandemi virus corona bakal jadi separah ini? Saya pribadi, jujur nggak pernah kepikiran kalau efeknya bakal jadi separah ini. Dari yang tadinya tuh virus kita anggap biasa aja, kita anggap nggak mungkin sampai di Indonesia, karena iklim tropis yang cukup ekstrem di negara ini, sampe akhirnya muncul berita kasus Covid-19 pertama yang ada di kota depok, yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Bahkan terhitung hari ini, ada 1.677 orang yang terkonfirmasi positif, dimana 157 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, termasuk para tenaga medis yang turut membantu mengatasi pandemi ini.

Sedih? Pasti. Khawatir? Jelas. Manusiawi lah ya, siapa sih yang nggak khawatir terinfeksi sama virus yang satu ini. Masalahnya, makin sering kita baca berita tentang pandemi yang satu ini, tingkat kepanikan atau kekhawatiran kita bakal ikut naik, dan makin panik seseorang, imunitasnya akan ikut berkurang. Dan ini yang nggak boleh. Makanya, tiap kali ada yg share hal-hal berbau virus corona di group-group WhatsApp, informasi itu nggak bakal saya tanggepin apalagi saya bagikan. Bukan berarti saya nggak menghargai informasi yang mereka kasih sih. Tapi menurut saya, semakin sedikit saya tahu tentang dampak negatif dari virus corona, hal itu justru lebih baik untuk kesehatan psikologis saya.

Bahkan ketika banyak orang mulai menghujat pemerintah karena dianggap terlalu lamban dalam mengambil kebijakan, serta ada pula yang menghujat para perantau Ibukota yang berduyun-duyun mudik ke kampung halaman mereka masing-masing karena dianggap nggak menghiraukan himbauan pemerintah untuk stay di Ibukota sampai pandemi ini musnah. Saya lebih milih untuk ngelakuin hal lain, kaya denger musik atau nonton film. Loh, ngurus negara sebesar ini nggak gampang lho. Gimana pemerintah mau lebih cepet ngambil kebijakan klo kerjaan kita cuma ngeritik mereka doang. Dan lagi perantau-perantau itu juga nggak bakal mudik kok kalo mereka tau mesti ngapain di ibukota. Justru mereka lebih milih untuk mudik karena mereka bingung mau makan apa klo tetep stay disini tanpa boleh ngapa-ngapain. Saya juga sempet kesel kok pas tau ada kurang lebih 27.000 orang yang mudik dari Ibukota ke kampung halaman saya di Wonogiri, dalam hati saya sempet ngucap "Damn!!! kok ya ngeyel men toh, wes di kandani ojo muleh." But ya, I couldn't hold them. Karena mudik ke kampung halaman kemungkinan besar memang merupakan opsi terbaik yang mereka miliki. 

Sama, lebih selektif dalam menyaring berita yang ingin kita baca atau kita lihat juga juga merupakan opsi terbaik yang saat ini saya miliki. 

Betul, ada banyak dampak negatif yang terjadi gara-gara virus ini. Misalnya, banyak perusahaan yang terancam gulung tikar karena omzet yang makin menurun dari hari ke hari (apalagi perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner dan pariwisata), banyak karyawan yang bahkan mulai nggak nerima gaji dan terancam di PHK karena perusahaan tempatnya bekerja terus merugi dari hari ke hari, harga-harga yang makin nggak ke kontrol, hingga kepanikan atau kecemasan yang berlebih di masyarakat.

Tapi haruskah kita terlalu fokus sama semua dampak negatif diatas, kalau nyatanya masih ada hal positif lain yang bisa kita syukuri?

Pernah nggak sih kalian berpikir kalau banyak hal disekitar kita yang mulai berubah akibat pandemi ini?

1. Standart kebersihan kita meningkat


Sadar atau enggak, sebelum ada virus corona. Nggak ada orang yang bener-bener perduli untuk rajin cuci tangan, apalagi pake hand sanitizer di public area. Sekarang? hampir semua orang pake hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun sebelum masuk kedalam rumah. Sampe-sampe saking parnonya, banyak yang pake sarung tangan dan masker bedah saat diluar rumah. And, I think itu sesuatu yang positif kan sebenernya?

2.  Orang-orang jadi jauh lebih memprioritaskan kebutuhan ketimbang keinginan


Sebelum ada virus corona, sebagian besar kita cenderung lebih royal dalam membelanjakan uang kita, bahkan barang-barang yang sebetulnya nggak terlalu kita butuhin pun tetep kita beli. Tapi sekarang? hampir semua orang lebih prefer untuk beli sembako dan hal-hal pokok lain yang bisa menunjang daya tahan tubuhnya seperti sayur dan buah-buahan. Dan itu artinya, gaya hidup konsumtif kita mulai berkurang

3. Makin sedikit orang-orang yang masih mengkonsumsi gula


Yap, di berbagai daerah termasuk di kota dimana saya tinggal. Gula pasir menjadi salah satu hal yang cukup langka untuk didapat. Andai adapun harganya bisa sekitar 20rb/kg. So, mau nggak mau, mereka yang tadinya terbiasa minum teh manis pake gula pasir, terpaksa harus minum teh tawar/air putih karena hal ini. Dan kabar baiknya, resiko diabetes tentu akan berkurang cukup drastis.

4. Tingkat polusi udara juga berkurang

Source Image: theconversation.com

Pernah nggak sih kalian kepikiran, bahwa tanpa adanya pandemi ini, Polusi di kota-kota besar seperti DKI Jakarta hampir mustahil untuk diatasi. But now? hampir semua pusat perbelanjaan dan gedung-gedung perkantoran tutup total hingga waktu yang belum ditentukan. Jalan-jalan pun sepi, dan langit Jakarta yang tadinya pekat banget, lama kelamaan mulai bersih.

5. Banyak orang yang mulai sadar kalo mereka butuh Tuhan di saat-saat yang seperti ini


Apapun agama dan keyakinan kalian, I think, kalian pasti setuju kalo saya bilang hampir semua orang merasa perlu untuk lebih dekat sama Tuhan dimasa-masa seperti saat ini. Bayangin seberapa sayangnya Tuhan sama kita? sampe dia perlu ngizinin pandemi ini terjadi supaya Dia bisa deket lagi sama kita. Bahkan kalau kalian sadar, pandemi ini terjadi persis disaat semua agama hendak merayakan hari besarnya, mulai dari Nyepi, Paskah, Idul Fitri, hingga Waisak. Kebayang nggak sih sayangnya Tuhan sama kita :)

6. Banyak hubungan keluarga yang mulai dipulihkan


Dari yang tadinya orang tua jarang ketemu sama anak-anak mereka karena terlalu sibuk kerja, sekarang, hampir setiap hari anak-anak bisa maen bareng orang tua mereka karena papah mamahnya ada dirumah. Mungkin nggak sih hal ini terjadi kalo nggak ada pandemi corona? kayanya enggak deh. 

7. Interaksi sosial mulai kembali terjalin


Sebelum ada corona, berapa banyak diantara kalian yang bisa ngobrol sehari-harian penuh sama tetangga disamping atau didepan rumah kalian? Jarang kan? Sekarang? kalian bahkan bisa nyemprot disinfektan bareng dan duduk ngobrol bareng-bareng sekalipun dalam jarak aman 1 meter dan masing-masing menggunakan masker. 

Jujur, kebanyakan kita udah mulai kangen pengen berangkat kerja lagi, kangen pengen sekolah lagi, kangen pengen kuliah lagi, kangen pengen beribadah ke masjid, gereja, pura, vihara atau bahkan klenteng lagi, kangen untuk lari pagi lagi, kangen untuk hangout bareng temen-temen kita lagi, dan beragam hal lain yang biasa kita lakuin. 

So, kalau nanti pandemi ini berakhir. Ingatkan diri kita untuk nggak lagi males ke beribadah, nggak lagi males ke kantor, nggak lagi males ke sekolah, nggak lagi males kuliah, nggak lagi males olahraga, dst. Supaya dilain waktu Tuhan nggak perlu ngizinin hal ini terjadi lagi hanya untuk ngingetin kita yang udah mulai males ngelakuin semua hal itu :)

Stay safe and healthy guys :)

GOD Bless...

Related Posts

Load comments

Comments