Inilah, 5 Perbedaan Mendasar Antara Tabungan Pendidikan Anak dan Asuransi Pendidikan


Setiap orang tua pastilah memiliki keinginan untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, terlepas dari bagaimana pun keadaan perekonomian keluarga mereka saat ini. Atau paling tidak, sebagai orang tua sudah barang tentu mereka mengharapkan anak-anak mereka kelak dapat mencapai jenjang pendidikan yang jauh lebih tinggi dari pada jenjang pendidikan terakhir yang bisa dicapai oleh orang tuanya dulu. Misalnya, jika dahulu kita (sebagai orang tua) hanya mampu menamatkan pendidikan terakhir dibangku SMA, tentu saja adalah manusiawi jika saat ini kita berkeinginan untuk menyekolahkan anak-anak kita hingga jenjang pendidikan sarjana misalnya, supaya kelak mereka bisa mencapai taraf hidup yang lebih baik dengan bekal ilmu yang telah kita berikan.

Masalahnya adalah, setiap tahun biaya pendidikan anak terus mengalami kenaikan yang bisa dibilang tidak sedikit, atau berbanding lurus dengan tingkat inflasi tahunan yang naik sekitar empat hingga lima persen bahkan pernah hingga enam persen. Itu artinya, jika saat ini biaya yang harus kita keluarkan untuk memasukkan anak ke perguruan tinggi masih berada di kisaran 40 jutaan misalnya, 1 atau 2 tahun kedepan bisa jadi biaya pendidikan yang harus kita keluarkan sudah lebih dari 50 jutaan. Itulah mengapa sebagai orang tua kita dituntut untuk cukup bijak dalam merencanakan masa depan anak, terutama dalam hal "biaya pendidikannya". Para orang tua amat disarankan untuk mulai melakukan investasi pendidikan sedini mungkin. Kalau perlu, mulailah untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak mereka masih berada didalam kandungan, dimana tanggungan kita sebagai orang tua belum seberat ketika mereka sudah bersekolah nanti.

Nah, untuk mewujudkan hal tersebut membuka tabungan pendidikan anak atau membeli asuransi pendidikan biasanya menjadi 2 hal yang paling sering dilakukan oleh para orang tua. Namun tahukah Anda, kalau tabungan pendidikan anak sebetulnya tidaklah sama dengan asuransi pendidikan?  Lantas apakah perbedaan mendasar diantara keduanya?

1. Diterbitkan oleh lembaga keuangan yang berbeda


Tabungan pendidikan anak biasanya diterbitkan langsung oleh pihak bank sebagai produk turunan dari tabungan pribadi kita di bank. Dimana setiap bulannya, pihak bank akan langsung memotong atau mendebet sejumlah besar dana dari saldo tabungan kita sesuai dengan jumlah yang telah kita tentukan diawal untuk kemudian dimasukkan ke tabungan pendidikan anak. Sementara asuransi pendidikan merupakan produk keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi, dimana posisi bank hanya sebagai agen penjual unit link. 


2. Ada tidaknya jaminan dari pihak bank


Sekalipun asuransi pendidikan seringkali dijual oleh sales atau financial advisors yang duduk bersebelahan dengan customer service bank, namun asuransi pendidikan nyatanya memang sama sekali tidak mendapatkan jaminan apapun dari pihak bank yang bersangkutan. Sementara tabungan pendidikan anak bisa dikatakan jauh lebih "aman" karena mendapatkan jaminan langsung dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan bunga maksimum.

3. Risiko fluktuasi return yang berbeda


Tabungan pendidikan anak bisa dikatakan sebagai produk keuangan dengan bunga yang lebih pasti jika ingin dibandingkan dengan asuransi pendidikan. Karena besarannya memang sudah langsung ditentukan secara flat oleh pihak bank sejak pertama kali kita membuka tabungan pendidikan anak. Sementara asuransi pendidikan, sekalipun menawarkan bunga yang jauh lebih tinggi, namun resiko yang harus kita hadapi juga menjadi jauh lebih tinggi, terutama karena produk asuransi amat bergantung dengan gejolak yang terjadi di bursa saham serta nilai fluktuasi harga saham yang terus berubah. Atau dengan kata lain hukum "high risk, high return" akan berlaku jika anda memilih untuk membeli asuransi pendidikan. Sementara hukum yang sama tidak akan berlaku jika produk keuangan yang anda pilih adalah tabungan pendidikan anak

4. Proses untuk membuka tabungan pendidikan anak jauh lebih mudah dari pada membeli asuransi pendidikan anak


Mengapa demikian? karena untuk membuka tabungan pendidikan anak anda hanya tinggal datang ke cabang bank terdekat dimana selama ini anda menabung atau menyimpan uang untuk membuka tabungan pendidikan anak yang kadangkala memiliki nama berbeda di setiap bank, ada yang menyebutnya sebagai tabungan rencana, tabungan berjangka, tabungan investasi, serta sebutan lain dengan tujuan yang sebetulnya sama saja. Sementara untuk mendapatkan asuransi pendidikan anak, anda mungkin harus melalui tahapan atau proses yang jauh lebih banyak.

5. Jangka waktunya


Perbedaan terakhir ada pada jangka waktunya. Jika investasi pendidikan anak hanya ingin anda lakukan dalam jangka waktu yang cukup singkat, 3 tahun misalnya. Maka tabungan pendidikan anak mungkin merupakan pilihan terbaik, sekalipun anda amat disarankan untuk terus menambah besaran dana yang ingin anda investasikan setiap tahunnya. Namun jika investasi pendidikan disini ingin anda lakukan untuk jangka panjang (untuk biaya kuliah anak misalnya), maka asuransi pendidikan menjadi produk yang jauh lebih tepat untuk anda. 

Nah, itulah 5 perbedaan mendasar antara tabungan pendidikan anak dan asuransi pendidikan yang seringkali dianggap sama sekalipun berbeda. Apapun bentuknya, baik asuransi maupun tabungan pendidikan anak perlu disiapkan sejak dini untuk biaya sekolah nanti. Karena pendidikan sejatinya merupakan pemberian terbaik para orang tua yang akan terus digunakan anak untuk bekal masa depannya. 

Pendidikan yang baik akan membantu anak dalam menapaki jenjang karirnya. Anak akan lebih mudah menemukan berbagai peluang saat memasuki dunia kerja. Itulah mengapa sebagai orang tua, kita wajib mengusahakan yang terbaik supaya dimasa yang akan datang anak-anak kita pun bisa mendapatkan penghidupan yang jauh lebih baik. Karena jauh lebih bijak mewarisi ilmu ketimbang harta yang tidak akan bertahan lama.
    

Related Posts

Load comments

Comments