Mengobati Luka Bakar dengan Odol atau Pasta Gigi, Mitos atau Fakta?


Sebagian dari kamu tentu pernah mengalami luka bakar. Entah akibat terkena percikan minyak panas saat tengah menggoreng, atau saat secara tidak sengaja menyenggol knalpot motor. Dan biasanya, kamu akan langsung disuruh untuk mengoleskan odol atau pasta gigi, baik oleh orang tua atau tetanggamu supaya tidak melepuh. Namun, benarkah odol atau pasta gigi dapat digunakan untuk mengobati luka bakar?


Mengobati Luka Bakar dengan Odol atau Pasta Gigi, Mitos atau Fakta?


Sebelum menjawab hal ini, kita perlu lebih dulu menelaah mengapa pendapat ini kemudian sampai beredar dan diyakini secara turun-temurun oleh banyak orang di Indonesia. Salah satu sensasi yang biasanya akan kita rasakan saat menggosok gigi adalah perasaan segar dan dingin di mulut. Hal ini karena adanya kandungan baking soda, sodium fluoride dan menthol. Nah, sensasi dingin dari odol atau pasta gigi inilah yang akhirnya membuat banyak orang berpikir untuk menggunakannya sebagai obat luka bakar. Mereka berpikir bahwa sensasi dingin tersebut dapat meredakan rasa panas diarea kulit yang terkena luka bakar sehingga kulit tidak melepuh.


Faktanya, menurut informasi yang diberikan oleh laman resmi situs https://pafisimpangampek.org/ pemberian odol atau pasta gigi untuk mengobati luka bakar justru akan membuat luka menjadi semakin parah. Hal ini karena sifat odol atau pasta gigi yang cenderung lengket justru akan membuat panas dikulit semakin terperangkap. Jika sudah begitu, bukannya sembuh, kulit justru akan mengalami iritasi dan menciptakan infeksi didaerah sekitar luka. Maka luka bakar yang awalnya kecil justru akan melebar. Dan hal ini justru akan membuat proses penyembuhan luka berlangsung jauh lebih lama dari pada yang semestinya.


Mengenal, macam-macam luka bakar




Dalam dunia medis, luka bakar dikelompokkan menjadi 3, yakni luka bakar derajat 1, derajat 2 dan derajat 3. Tergantung dari seberapa parah kerusakan yang terjadi pada jaringan kulit. Sehingga untuk mengatasi luka bakar, kamu perlu terlebih dahulu mengidentifikasinya.


1. Luka bakar derajat 1


Sesuai tingkatannya, luka bakar derajat 1 merupakan jenis luka yang paling ringan. Sebab kerusakan hanya terjadi dilapisan kulit terluar, yakni epidermis. Sehingga biasanya hanya menyebabkan kemerahan, pembengkakan dan rasa sakit yang masih bisa ditahan.


Luka bakar derajat 1 biasanya terjadi karena seseorang terlalu lama berada dibawah paparan sinar matahari. Luka bakar jenis ini biasanya akan sembuh dengan sendiri dalam 7-10 hari setelah kulit mati mulai mengelupas dan berganti kulit.


2. Luka bakar derajat 2


Sementara pada luka bakar derajat 2, kerusakan tak hanya terjadi pada epidermis (lapisan kulit terluar), melainkan juga pada sebagian lapisan kedua kulit, yakni dermis. Tandanya ialah muncul lepuhan putih, dalam beberapa jam setelah kulit terbakar. Dan rasa nyeri yang lebih hebat.


Luka bakar derajat 2 umumnya dapat terjadi saat seseorang tidak sengaja terkena panas api dari kompor, terkena cipratan minyak panas, terkena setrika saat menggosok baju atau menyenggol knalpot motor. Luka bakar jenis ini umumnya membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk bisa sembuh, yakni sekitar 2-3 minggu. Tergantung dari seberapa parah kerusakan kulit yang terjadi, apakah hanya mempengaruhi lapisan atas dermis (Superficial partial thickness) atau lebih dalam lagi (deep partial thickness).


3. Luka bakar derajat 3


Sesuai tingkatannya, luka bakar derajat 3 merupakan yang terparah dibandingkan derajat 1 & 2. Karena kerusakan menyerang seluruh lapisan kulit, mulai dari epidermis, dermis, hingga hipodermis. Luka bakar jenis ini bahkan dapat merusak saraf, menyebabkan mati rasa, hingga memicu kerusakan pada tulang. Contohnya ialah saat seseorang tersiram air keras atau terjebak dalam kebakaran. Butuh waktu cukup lama hingga luka dapat betul-betul sembuh.


Lantas bagaimana cara mengatasi luka bakar yang tepat?


Cara Mengatasai luka bakar yang tepat




Untuk luka bakar derajat 1 kamu bisa membasahi luka dengan air kran yang mengalir (suhu normal) selama kurang lebih 10-20 menit. Lalu mencucinya dengan sabun. Atau mengompresnya dengan kain basah (bukan dengan air es) selama 15 menit.


Lalu untuk luka bakar derajat 2, kamu bisa mengoleskan salep antibakteri seperti Bacitracin atau Neosporin untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit. Dan jika ada, tutup bagian luka dengan kain kasa. Jangan lupa untuk mengkonsumsi madu selama proses pemulihan, sebab didalam madu terdapat kandungan anti-inflamasi, antibakteri dan antijamur alami yang akan mempercepat proses pemulihan. Dan jika terasa nyeri atau sakit dibagian luka, kamu bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen.


Sementara untuk luka bakar derajat 3, kamu amat dianjurkan untuk memeriksakannya ke dokter atau Rumah Sakit. Terlebih jika sampai terjadi mati rasa. Biasanya untuk kasus luka bakar yang cukup serius dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani bedah atau operasi pencangkokan kulit yang diambil dari bagian tubuh lain. Selain itu, pasien juga mungkin masih harus menjalani fisioterapi dan perawatan tertentu hingga sembuh.


Nah, dari sini kamu akhirnya tahu bahwa penggunaan odol atau pasta gigi untuk mengobati luka bakar ternyata hanyalah sebuah mitos belaka. Begitupun dengan penggunaan minyak goreng, mentega hingga putih telur. Jika ingin menggunakan bahan alami untuk menyembuhkan luka, kamu sebetulnya justru disarankan untuk menggunakan gel lidah buaya (aloe vera). Sebab seperti halnya madu, lidah buaya juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri bahkan mampu melancarkan aliran darah di jaringan kulit yang terluka.


Related Posts

Load comments

Comments