Inilah Pengertian dari Lansia, Dan 3 Kebiasaan Baik yang Dapat Dilakukan Para Lansia Agar Tetap Produktif


Mendengar kata lansia, sebagian dari kita mungkin akan langsung teringat pada opa oma, bahkan orang tua kita sendiri. Namun apa sebetulnya pengertian dari lansia itu? Menurut Undang-undang, seseorang dapat dikatakan lansia apabila ia telah menginjak usia 60 tahun. Usia dimana rata-rata orang Indonesia telah memasuki masa pensiun dan mulai dapat bersantai bersama anak dan cucu mereka dirumah. Usia emas, begitu kita biasa menyebutnya. Karena tak semua orang mampu mencapai usia tersebut. Terlebih ditengah gaya hidup dan pola makan yang serba instant seperti saat ini.


Namun jangan buru-buru mendefinisikan usia senja sebagai usia yang tidak lagi produktif. Karena faktanya, dari tahun ke tahun angka harapan hidup orang Indonesia justru kian meningkat. Hal yang tentu saja patut untuk disyukuri, karena itu artinya banyak lansia yang pada masa emas-nya masih tetap dapat beraktivitas dan memiliki kondisi fisik yang terbilang masih amat baik. Namun tentu, hal ini tidak serta merta datang begitu saja. Mereka yang dimasa tuanya masih cukup produktif umumnya adalah mereka yang masih terus mempertahankan gaya hidup sehatnya. Bahkan diusia yang tidak lagi muda. 


Produktif Diusia Emas


Setidaknya, ada 3 kebiasaan baik yang dapat dilakukan para lansia agar tetap produktif dimasa tuanya. 


1. Rutin berolahraga



Semakin tua usia seseorang, stamina dan kekuatan fisiknya memang akan mulai menurun. Namun demikian, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berolahraga apalagi mengurangi aktivitas sehari-hari. Karena semakin sering para lansia menghabiskan waktunya hanya untuk duduk-duduk atau tiduran. Maka semakin besar pula resiko penyakit degeneratif yang akan menyerang. Namun kabar baiknya, hal ini bisa dicegah dengan rutin berolahraga dan tetap aktif bergerak. 


Ada beragam olahraga ringan hingga sedang yang bisa dilakukan oleh para lansia agar tetap sehat dan bugar. Seperti: berjalan kaki, bersepeda, senam hingga berenang. Bahkan jika dirasa masih cukup kuat, para lansia dapat pula melakukan jenis olahraga sedang seperti bermain tenis atau golf. Durasinya pun tak perlu terlalu lama, cukup lakukan olahraga tersebut selama minimal 150 menit dalam seminggu atau 20 hingga 25 menit setiap harinya. Tak hanya mencegah resiko penyakit degeneratif, rutin berolahraga dapat membantu para lansia meningkatkan fungsi kognitifnya agar tidak mudah lupa.


2. Cukup istirahat



Diusia tua, produksi hormon yang berperan untuk mengatur siklus tidur seseorang akan mulai berkurang. Hal inilah yang menyebabkan para lansia sering terbangun ditengah malam dan sulit untuk kembali tidur dengan nyenyak. Alhasil, mereka akan mulai merasa ngantuk pada siang hari. Padahal idealnya, para lansia perlu tidur 7 hingga 8 jam setiap malamnya agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan serius, seperti; diabetes atau penyakit jantung. Nah, jika opa oma atau orang tuamu terlihat mengalami hal tersebut. Mintalah mereka untuk mengurangi intensitas tidurnya disiang hari, mengurangi penggunaan gadget dimalam hari, hingga mencoba tidur lebih cepat. Dengan begitu, tubuh dapat mulai terbiasa untuk tidur 7 hingga 8 jam dimalam hari. Kualitas tidur yang baik, akan membantu mereka lebih lebih aktif melakukan aktivitas sehari-hari.


3.  Menjaga pola makan



Selain berolahraga dan cukup istirahat, hal lain yang tak kalah penting ialah menjaga pola makan. Para lansia amat dianjurkan untuk mengurangi konsumsi junkfood hingga makanan olahan. Sebagai gantinya, para lansia dapat mulai mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, dengan tetap memperhatikan asupan gizi seimbang. Perbanyak juga konsumsi kacang-kacangan serta berbagai sumber protein rendah lemak seperti; ikan tuna atau salmon. Dan sebagai pelengkap, mulailah untuk rutin mengkonsumsi susu rendah gula, seperti Anlene Gold 5X. Tak hanya tinggi kalsium, Anlene Gold 5X juga telah dilengkapi dengan berbagai nutrisi penunjang dan rendah kolesterol. 


Dengan tubuh yang sehat, para lansia dapat tetap produktif melakukan ragam aktivitas. Bahkan berbagai hobi baru yang mungkin saja baru mulai mereka tekuni seperti; berkebun, membaca buku, hingga mengurus hewan peliharaan. Sekalipun terdengar sepele, berbagai aktivitas tersebut dapat membantu mereka meningkatkan kemampuan kognitifnya. Meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya, hingga meningkatkan hubungan sosial mereka dengan orang lain.  


Related Posts

Load comments

Comments