7 Cara Terbaik Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak


Pendidikan merupakan warisan terbaik yang bisa kita berikan untuk anak-anak kita. Maka tak heran jika banyak orang tua yang sudah mulai mempersiapkan tabungan pendidikan anak jauh-jauh hari sebelum anak mereka mulai bersekolah. Ada yang bahkan sudah menyiapkannya sebelum anak tersebut lahir. Masuk akal memang, karena setiap tahunnya biaya pendidikan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Minimal 10% dari biaya pendidikan ditahun sebelumnya. Sebuah angka yang cukup fantastis jika ingin dihitung secara matematis.


Cara Terbaik Menyiapkan Tabungan Pendidikan Anak



Namun bagaimana sebetulnya cara terbaik untuk menyiapkan tabungan pendidikan anak? 


1. Buatlah perkiraan dana yang dibutuhkan


Setiap tahunnya, biaya pendidikan di Indonesia naik sekitar 10 hingga 20%. Maka kenaikan itulah yang akan kita gunakan sebagai patokan. Untuk jenjang pendidikan PAUD misalnya, jika besaran uang pangkal yang harus kita bayarkan ditahun ini adalah sebesar 10 juta rupiah. Maka 5 tahun kedepan (dengan perkiraan inflasi 10%), kita harus menyiapkan paling tidak 15 juta rupiah jika ingin memasukkan anak kita ke PAUD yang sama. Dari sini kita dapat mulai menyusun rencana jangka panjang dan menentukan jenis tabungan pendidikan anak mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. 


2. Hitung total kewajiban finansialmu saat ini


Sebelum membuka tabungan pendidikan anak, hal lain yang harus kamu pertimbangkan adalah kewajiban finansial lain yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Misal jika saat ini kamu masih mengontrak rumah atau menyewa apartemen, maka sisihkan dulu sebagian gajimu untuk kewajiban yang satu ini. Begitupula untuk kamu yang masih mencicil KPR rumah, motor maupun mobil. Usahakan untuk menyelesaikan semua kewajiban finansial utamamu terlebih dahulu sebelum mulai membuka tabungan pendidikan anak. Hal ini penting, supaya kamu tidak keteteran.


3. Memulai pola hidup hemat


Hemat disini berarti pandai mengeliminasi pengeluaran yang tidak terlalu penting. Misal, buat kamu yang hobi belanja. Kamu bisa mulai mengeliminasi beberapa item belanja yang sebetulnya tidak terlalu kamu butuhkan. Jangan lantas tergiur dengan diskon atau cashback yang cukup besar, sementara kamu sendiri tahu bahwa item tersebut sebetulnya tidak terlalu kamu butuhkan. Atau dengan kata lain, jangan utamakan gaya hidup diatas kebutuhan karena ujung-ujungnya kamu hanya akan terus merasa kurang. 


4. Mulai berinvestasi


Salah satu cara terbaik untuk mengelola keuangan adalah dengan menginvestasikannya. Kamu bisa mulai mengalokasikan dana bebasmu ke produk investasi keuangan, semisal reksadana. Carilah lembaga keuangan yang kredibel dengan track record yang baik dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


5. Jual barang preloved yang tidak kamu butuhkan 


Preloved disini berbeda dengan barang bekas. Sekalipun merupakan barang secondhand, barang preloved biasanya belum pernah kita pakai sama sekali. Pasca melahirkan misalnya, beberapa kerabat kita biasanya akan mulai berdatangan untuk memberikan "kado" sebagai bentuk perhatian mereka. Dan kalau boleh jujur, tak semua kado yang kita terima akan kita gunakan. Ada beberapa kado yang biasanya hanya akan kita simpan begitu saja. Nah, alih-alih hanya menumpuknya di gudang, mengapa tidak memanfaatkannya untuk menambah penghasilan? Yap, kamu bisa menjualnya di marketplace. Dan mempergunakan uang hasil penjualan barang preloved tersebut untuk modal usaha atau menyisihkannya untuk ditabung. Jauh lebih bijak bukan? hehe 


6. Cari sumber dana tambahan


Ingat, ketika masuk sekolah nanti. Anak-anak juga membutuhkan seragam, buku, bahkan uang jajan. Maka salah satu cara terbaik untuk menyiasatinya adalah dengan mencari sumber dana tambahan. Buat kamu yang hobi menghabiskan waktu di media sosial misalnya, cobalah untuk memposting foto-foto yang terkesan lebih profesional dengan anak-anak atau anggota keluarga yang lain. Dan beritahu di deskripsi bahwa kamu juga menerima tawaran endorse atau iklan. Karena kabar baiknya, ada banyak brand besar yang kini lebih memilih untuk beriklan di akun-akun instagram pribadi yang sesuai dengan target pasar mereka. Ketimbang menghabiskan budget untuk beriklan di media lain. 


7. Jaga Komitmen dan Tetap Disiplin


Berapa banyak diantara kita yang hanya bersemangat diawal, namun mulai lesu saat ada dalam perjalanan. Yap, perjalanan "menabung" juga membutuhkan komitmen yang harus terus dijaga. Saat mulai lesu, ingat-ingat lagi untuk apa kamu melakukan hal ini. Dan terus disiplin hingga dana pendidikan yang kamu cita-citakan dapat terkumpul. 


Nah, itulah 7 cara terbaik menyiapkan tabungan pendidikan. 


Related Posts

Load comments

Comments