2 Dongeng Anak Penghantar Tidur


Anak merupakan anugerah terindah orang tua yang diberikan oleh Tuhan. Maka tak heran, jika kita selalu ingin memberikan segala yang terbaik untuk anak kita. Salah satunya adalah dengan membacakan dongeng anak. Berikut beberapa dongeng anak penghantar tidur yang bisa ayah dan bunda bacakan untuk anak tercinta. 


1. Malin Kundang




Pada  jaman dahulu, ada seorang perempuan miskin bersama anak tunggalnya, bernama Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Tapi, penghasilannya tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga mereka hidup berkekurangan.


Saat Malin Kundang beranjak dewasa, dia memutuskan untuk merantau ke kota untuk mengadu nasib di sana. Meskipun berat hati, ibunya pun mengizinkan Malin untuk merantau.


Beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasibnya. Dia telah menjadi saudagar yang kaya raya serta juga mempersunting seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.


Suatu hari Malin ingin melihat keadaan desanya yang sudah lama ditinggali selama bertahun-tahun. Dia datang membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.


Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi serta hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.


"Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya," seru tetangga itu.


"Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya," ucap ibu Malin, terkejut.


"Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan," ucap tetangganya.


Ibu Malin tidak percaya. Matanya berkaca-kaca. Ibunya sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka dia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.


"Malin, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?" katanya sambil memeluk Malin Kundang.


Malin yang merasa malu mengakui ibunya yang berpakaian lusuh tersebut dan bergegas melepaskan pelukan ibunya.


"Apa benar orang tua ini adalah ibumu?" tanya istri Malin, bingung.


"Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku," jawab Malin.


Mendengar hal itu, ibunya sangat sakit hati atas perbuatan Malin, sampai akhirnya ibu Malin mengutuknya menjadi sebuah Batu. Dimana batu tersebut sekarang terkenal menjadi sebuah cerita rakyat Malin Kundang. Diambil dari kisah Malin Kundang ini, mengajari anak untuk senantiasa menghormati dan berbakti kepada orang tua..


2. Beruang dan Lebah




Pada suatu hari, ada seekor beruang tengah menjelajahi hutan untuk mencari buah-buahan. Di tengah pencarian, dia menemukan pohon tumbang di mana terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu.


Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Dan pada saat itu, sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu. Lebah-lebah yang pulang tersebut, tahu akan maksud sang Beruang dan mulai terbang mendekati sang Beruang, menyengatnya dengan tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon.


Lalu Beruang tersebut menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah. Tetapi hal ini malah membuat seluruh kawanan lebah yg berada dalam sarang, keluar dan menyerang sang Beruang.


Beruang yang malang itu akhirnya lari sekencang mungkin dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai. Dari dongeng ini anak bisa mempelajari agar lebih bijaksana untuk menahan diri ketimbang menambah masalah karena melampiaskan emosi.


Related Posts

Load comments

Comments